Diare
umumnya disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus (misalnya Norwalk dan Rotavirus), bakteri (misalnya Shigella, Salmonella, Campylobacter, Staphylococcus, dan Escherichia coli)
maupun protozoa (misalnya Cryptosporidium).
Diare yang disebabkan oleh mikroorganisme biasanya tergolong diare akut.
Sedangkan penyebab diare non-infeksi antara lain keracunan, alergi protein,
enteropati sensitif gluten, fibrosis sistik, penyakit hati dan defisiensi imun,
misalnya pada penderita AIDS dapat mengalami diare
berkepanjangan (Dipiro et al., 2008).
Karakteristik dari feses sangat penting untuk menentukan penyebab dari diare
yang diderita. Karakteristik feses meliputi bobot, frekuensi, konsistensi dan
warna. Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan karakteristik tersebut.
a) Virus
Merupakan penyebab diare akut terbanyak pada anak (70-80%). Beberapa jenis virus penyebab diare akut antara lain Rotavirus serotype 1, 2, 8, dan 9 pada manusia, Norwalk virus, Astrovirus, Adenovirus (tipe 40, 41), Small bowel structured virus, Cytomegalovirus.
Bakteri yang dapat menyebablan diare antara lain Enterotoxigenic E. coli (ETEC), Enteropathogenic E. coli (EPEC), Enteroaggregative E. coli (EAggEC), Enteroinvasive E. coli (EIEC), Enterohemorrhagic E. coli (EHEC), Shigella spp., Campylobacter jejuni (Helicobacter jejuni), Vibrio cholerae 01, dan V. choleare 0139, Salmonella (non-thypoid).
Diare juga dapat disebabkan oleh protozoa antara lain Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, Cryptosporidium, Microsporidium spp., Isospora belli, Cyclospora cayatanensis.
d) Cacing
Cacing atau helminthes yang dapat menyebabkan diare antara lain Strongyloides stercoralis, Schistosoma spp.,Capilaria philippinensis, Trichuris trichuria.
e) Faktor Malabsorbsi
Malabsorbsi dari karbohidrat, lemak dan protein dapat menyebabkan diare.
f) Faktor Lingkungan
Penyakit diare merupakan merupakan salah satu penyakit yang berbasisi lingkungan. Dua faktor yang dominan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia. Apabila faktor lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta berakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian penyakit diare.
Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena itu, pengobatan dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi dan balita yang gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. Faktor gizi dilihat berdasarkan status gizi yaitu baik = 100-90, kurang = <90-70, buruk = <70 dengan BB per TB.
h) Faktor terhadap laktosa (Susu Kaleng)
Tidak memberikan ASI secara penuh 4-6 bulan pada pertama kehidupan. Pada bayi yang tidak diberi ASI resiko untuk menderita diare lebih besar daripada bayi yang diberi ASI penuh dan kemungkinan menderita dehidrasi berat juga lebih besar. Menggunakan botol susu ini memudahkan pencemaran oleh kuman sehingga menyebabkan diare. Dalam ASI mengandung antibody yang dapat melindungi kita terhadap berbagai kuman penyebab diare seperti Sigella dan V. Cholerae.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar